Rencana Pengelolaan Hutan Lestari Terpadu (ISFMP)

PT Satria Perkasa Agung sebagai bagian dari Asia Pulp & Paper (APP) group dan menyatakan berkomitmen untuk mendukung dan melaksanakan ketentuan yang diberlakukan oleh APP dalam sustainability roadmap.PT Satria Perkasa Agung telah melaksanakan moratorium penebangan hutan alam sejak 31 Januari 2013. Pada prosesnya PT Satria Perkasa Agung KTH Sinar Merawang telah melakukan beberapa studi untuk dasar perbaikan pengelolaan hutan, diantaranya yaitu:

 

  • Identifikasi kawasan yang memiliki nilai konservasi tinggi (HCV).High Conservation Value (HCV) kawasan yang memiliki satu atau lebih Nilai Konservasi Tinggi (NKT) dengan ciri-ciri mempunyai tingkat keanekaragaman hayati yang penting, bentang alam yang penting bagi dinamika ekologi secara alami, mempunyai ekosistem langka atau terancam punah, menyediakan jasa-jasa lingkungan alami, mempunyai fungsi penting untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat lokal dan fungsi penting untuk identitas budaya tradisional komunitas lokal.
  • Identifikasi areal dengan stok karbon tinggi (HCS).Studistokkarbon tinggiadalah untuk mengetahui atau membedakan areal berhutan dan/atau areal yang masih mempunyai potensi untuk berkembang sehingga bisa menjalankan fungsi ekologinya dengan area yang terdegradasi dan/atau carbon stock rendah sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai hutan tanaman.
  • Identifikasi konflik lahan. Hasil pemetaan konflik lahan yang dilakukan dengan mengidentifikasi kepemilikan tanah serta hak-hak yang terdapat didalamnya (customary rights), dapat memberikan gambaran kondisi masyarakat yang berada di dalam dan di sekitar konsesi. Seperti informasi keberadaan desa yang ada sebelum atau setelah adanya konsesi, ada tidaknya tanah ulayat, pemenuhan livelihood lokal, adanya jual beli lahan di dalam konsesi dan jenis konflik lainnya. Dari hasil pemetaan tersebut, perusahaan dapat menempatkan diri dalam pemilihan kebijakan dalam menyelesaikan suatu konflik dan perusahaan dapat menjalin hubungan harmonis dengan masyarakat.
  • Studi Growth and Yield. Studi growth and yield membantu perusahaan dalam mengetahui kondisi kesuburan tanah dan potensi kayu.Dari hasil studi ini, perusahaan bisa mengambil tindakan dalam meningkatkan produktivitas lahan.
  • Studi Lahan Gambut. Studi lahan gambut diperlukan dalam perancangan (penyempurnaan) jaringan kanal (sebaran, dimensi dan spesifikasi lainnya), serta dalam melakukan manajemen air yang cocok bagi transportasi dan pertumbuhan tanaman.

Untuk mempermudah implemantasinya, perusahaan menyusun  sebuah   dokumen  perencanaan pengelolan hutan lestari yang  terintegrasi (Integrated Sustainable Forest Management Plan) yang memadukan berbagai hasil kajian dalam sebuah dokumen, sebagai acuan   dalam kegiatan pengelolaan hutan lestari.