Rencana Pengelolaan Hutan Lestari Terpadu (ISFMP)

PT SPA Unit Serapung sebagai bagian dari APP (Asia Pulp & Paper) group menyatakan berkomitmen untuk mendukung dan melaksanakan ketentuan yang diberlakukan oleh APP dalam sustainability roadmap. PT SPA Unit Serapung telah melaksanakan moratorium penebangan hutan alam sejak 1 Februari 2013. Pada prosesnya PT SPA Unit Serapung telah melakukan beberapa studi untuk dasar perbaikan pengelolaan hutan, diantaranya yaitu:

 

  • Identifikasi kawasan yang memiliki nilai konservasi tinggi (HCV). Kawasan bernilai konservasi tinggi adalah kawasan yang memiliki satu atau lebih nilai konservasi tinggi/HCV dengan ciri-ciri mempunyai tingkat keanekaragaman hayati yang penting, bentang alam yang penting bagi dinamika ekologi secara alami, mempunyai ekosistem langka atau terancam punah, menyediakan jasa-jasa lingkungan alami, mempunyai fungsi penting untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat lokal dan fungsi penting untuk identitas budaya tradisional komunitas lokal.
  • Identifikasi areal dengan stok karbon tinggi (HCS). Studistok karbon tinggiadalah untuk mengetahui atau membedakan areal berhutan dan/atau areal yang masih mempunyai potensi untuk berkembang sehingga bisa menjalankan fungsi ekologinya dengan area yang terdegradasi dan/atau stok karbon rendah sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai hutan tanaman.
  • Identifikasi konflik lahan. Hasil pemetaan konflik lahan yang dilakukan dengan mengidentifikasi kepemilikan tanah serta hak-hak yang terdapat di dalamnya (customary rights), dapat memberikan gambaran kondisi masyarakat yang berada di dalam dan disekitar konsesi. Beberapa data penting hasil pemetaan sosial diantaranya adalah keberadaan desa yang ada sebelum atau setelah adanya konsesi, ada tidaknya tanah ulayat, pemenuhan livelihood lokal, adanya jual beli lahan didalam konsesi dan jenis konflik lainnya. Berdasarkan hasil pemetaan tersebut, perusahaan dapat menempatkan diri dalam pemilihan kebijakan dalam menyelesaikan suatu konflik dan perusahaan dapat menjalin hubungan harmonis dengan masyarakat.
  • Studi growth and yield. Studi growth and yield membantu perusahaan dalam mengetahui kondisi kesuburan tanah dan potensi kayu, sehingga perusahaan bisa mengambil tindakan dalam meningkatkan produktivitas lahan.
  • Studi lahan gambut. Studi lahan gambut diperlukan dalam perancangan (penyempurnaan) jaringan kanal (sebaran, dimensi dan spesifikasi lainnya) serta dalam melakukan manajemen air yang cocok bagi transportasi dan pertumbuhan tanaman.

PT SPA Unit Serapung telah berupaya melibatkan banyak pihak untuk memadukan hasil studi HCV, HCS, conflict mapping, growth & yield dan rencana kelola produksi melalui serangkaian tahapan, diantaranya melalui workshop, konsultasi publik, dan rangkaian kegiatan lainnya. Pihak-pihak yang dilibatkan diantaranya adalah elemen masyarakat setempat, lembaga swadaya masyarakat, akademisi dari perguruan tinggi, unsur pemerintahan, serta pihak-pihak lain yang memiliki kompetensi dan korelasi dengan pengelolaan areal kerja PT SPA Unit Serapung.  Dengan demikian, diharapkan ISFMP ini dapat dijadikan acuan dalam pengelolaan hutan dan pengambilan tindakan perbaikan yang berkelanjutan.