Kelola Produksi

Rencana kelola produksi berdasarkan rencan RKT tahunan PT. Satria Perkasa Agung Unit Serapung dengan periode waktu pada bulan Januari - Desember. Berikut disajikan rencana kelola aspek produksi untuk tahun 2022.

No

Parameter

Rencana

Keterangan

1

Tanam (Ha)

755,4 Ha

 

2

Tebang (Ha)

559,8 Ha

 

3

Produksi (M3)

82.641,11 M3

 

4

Tata Batas Konsesi (km)

-

Tata Batas Konsesi PT. Satria Perkasa Agung Unit Serapung sudah temu gelang

5

Survey Permanen Sample Plot (PSP) 

 

 

a. Jumlah Plot

18

 

b. Luas (Ha)

390,79 Ha

 

6

Survey Pre Harvesting Inventory (PHI)

 

 

a. Jumlah Plot

-

 

b. Luas (Ha)

-

 

 


2.1. Perencanaan

Sebagai dasar kegiatan operasional, PT. SPA Serapung menyusun Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (RKUPHHK-HT), yang merupakan rencana pengusahaan jangka panjang.

 

Secara dinamis, dokumen RKUPHHK-HT menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT) perusahaan. RKT selanjutnya menjadi dasar legal di dalam melaksanakan seluruh kegiatan operasional hutan tanaman, khususnya kegiatan penebangan (harvesting) dan penanaman (plantation).

 

2.2 Tata Ruang

Berdasarkan ketentuan yang tertuang didalam Permen LHK No. P.10/MenLHK/Setjen/Kum.1/3/2019 tentang Penentuan, Penetapan dan Pengelolaan Puncak Gambut Berbasis Kesatuan Hidrologi Gambut, sehingga perusahaan melakukan perubahan / revisi Rencana Kegiatan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (RKUPHHK-HTI) periode 2017-2026. PT. Satria Perkasa Agung Unit Serapung mengalami perubahan tata ruang dengan komposisi akhir seperti yang ditunjukan pada Tabel  berikut:

 

Tata Ruang Areal Kerja PT. SPA Unit Serapung

No

Rencana Peruntukan

Luas

Keterangan

Ha

%

1

Kawasan Perlindungan Setempat dan Kawasan Lindung Lainnya

1.831,15

15,35

* Untuk mencapai alokasi
persentase tanaman kehidupan sekurang-kurangnya 20%, maka dipenuhi dari kawasan perlindungan setempat dan kawasan lindung lainnya untuk pemanfaatan HHBK dan/ Jasling.

a. DPSL

1.075,15

9,01

b. Jasa Lingkungan

441

3,7

c. KPSL

281

2,36

d. Sempadan Sungai

34

0,29

e. FEG

0

0

2

Areal Tanaman Pokok

8.015

67,2

3

Areal Tanaman Kehidupan*

2.081

17,45

Jumlah

11.927,15

100

 

2.3 Pembibitan

Sesuai dengan letak/bloknya, pengadaan bibit dilakukan di persemaian induk (permanent nursery), yaitu Distrik Serapung. Persemaian ini di dukung dengan pengadaan terminal-terminal bibit masing – masing blok penanaman. Terminal bibit berfungsi untuk merawat bibit tanaman selama masa tunggu sebelum ditanam di lapangan, yaitu mulai kedatangan bibit dari persemaian induk hingga penanaman. Terminal bibit tidak bersifat permanen.

 

2.4 Penyiapan Lahan

Berdasarkan Standard Operating Procedure dalam kegiatan penyiapan lahan mempunyai 2 tujuan, yaitu untuk mempersiapkan lahan yang akan ditanami agar bersih dari pohon dan/atau tanaman pengganggu. Kegiatan awal penyiapan lahan berupa pembersihan lahan dari pohon, semak belukar, gulma, dan vegetasi lainnya yang tumbuh di areal tanaman. Kegiatan penyiapan lahan HTI PT. SPA Serapung menerapkan prinsip Penyiapan Lahan Tanpa Bakar (PLTB). Kegiatan pembersihan lahan dilakukan dengan sistem mekanis.

 

2.5 Penanaman

Sesuai hasil penelitian dari bagian Research and Development PT. Arara Abadi (Group Sinarmas Forestry), jenis yang paling cocok dan direkomendasikan untuk dikembangkan di areal konsesi PT. SPA Serapung yang di dominasi oleh lahan gambut adalah Acacia Crassicarpa. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan untuk menanam jenis lain apabila suatu saat nanti ditemukan jenis yang lebih unggul. Penanaman dilakukan pada petak yang telah diukur dan dipetakan dengan GPS. Pola tanam diatur berdasarkan kaidah-kaidah silvikultur, dilaksanakan dengan sistem grid, dengan jarak tanam 3 m x 2 m.

 

2.6 Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan tanaman mengacu pada Standard Operating Procedure meliputi kegiatan pemupukan, penyulaman, pemangkasan cabang (singling), dan penyiangan (weeding). Jadwal pelaksanaan pemeliharaan tanaman (luas dan waktunya) mengikuti jadwal penanaman dan jadwal teknis silvikultur HTI.

 

2.7 Monitoring Kelola Produksi

Upaya monitoring kegiatan perusahaan dilakukan dengan membuat pelaporan maupun dokumentasi agar apa yang dilakukan dapat terekam dengan baik. Sehingga kineja perusahaan menjadi terkontrol dengan baik pula. Adapun monioring dan evaluasi dilakukan pada masing-masing aspek.

 

Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Produksi Tahun 2022

No

Parameter

Rencana

Realisasi

1

Tanam (Ha)

2.388,60

2.160,20

2

Tebang (Ha)

2.076,50

2.047,20

3

Produksi (M3)

281.208,00

284.297,12

4

Survey Permanen Sample Plot (PSP)

a. Jumlah Plot

20

20

b. Luas (Ha)

448,26

448,26

5

Survey Pre Harvesting Inventory (PHI)

a. Jumlah Plot

403

403

b. Luas (Ha)

559,8

559,8